Pneumonia adalah salah satu penyakit dapat di derita oleh usia lanjut dan bayi di bwah 2 tahun, ini sedikit mengenang putra kami usi 4 bulan 6 hari Bernama Muhamad Zaidan Faturahman jenis kelamin laki-laki berat lahir 4,5 kg normal terlahir pada tanggal 24-04-2014 hari kamis pukul 22.20 wib di cianjur, rasa bahagia kami di karuniai anak yang ke tiga. Semua putra kami laki-laki dengn harapan akan mendapatkan seorang putri tapi itu semua dapat di terima dengan senang hati walaupun tidak sesuai harapan kami, mungkin itu yang terbaik untuk kami selaku orang tua.
Di hari-hari kelahiran putraku yang ke 3 penuh dengan rasa bahagia terharu dan bermacam rasa bercampur sehingga membentuk satu syukur bahwa kami telah di berikan kepercayaan untuk membesarkan putra yang ke tiga. satu bulan berlalu kami jaga siang dan malam dengan rasa bahagia kami rawat ciuman dan elusan dari tangan kami selaku orang tua bahkan menidurkannya di atas pangkuannya. hingga jauh ke alam bawah sadar dan mimpi indah disana, kamipun turt lega karena dapat menidurkannya. Hari-hari terus berlalu hingga pada bulan ke 4 yang jatuh pada bulan agustus putra kami yang ke tiga mengalami panas dan batuk, kami memutuskan untuk pergi ke rumahsakit terdekat di daerah cianjur. kamipun antri dengan menggunakan program BPJS. hingga sampai pada klinik Anak dengan seorang dokter perempuan kamipun masuk dan menerima beberapa informasi tentang keadaan bayi kami, dokter menyarankan untuk di rawat maka kamipun bersiap untuk mencari tempat rawat inap untuk anak ke tiga kami,hingga masuk dan dapat menempati rawat inap yang sedikit nyaman hanya 2 orang untuk pasien di ruangan tersebut.
hari itu hari jum'at tanggl 30 Agustus 2014 menjelang sholat jum'at kami pulang dengan putra kami yang pertama dan ke dua untuk melaksanakan sholat jum'at di mesjid dekat rumah kami.
setelah Sholat jum'at putra kami yang ke tiga sudah masuk ruangan rawat inap sehingga kami langsung ke ruangan tersebut, seorang bayi dengan infusan dan oksigen di badannya di pasang kami sedikit ngeri, tidak kuasa melihat yang terjadi, tapi kami punya anggapan untuk kesembuhan kami dapat menerimanya.... jam-terus berlangsung hingga putraku lapar ingin ASI ibunya dengan sedikit menangis dan marah-marah hingga infius dan selang oksidgen di badan putra kami di tarik dan lepas hingga kami menenangkan sedikit berkaca-kaca mata kami bahwa putra kami tidak boleh di berikan ASI dengan alasan harus puasa kami laksanakan ... dengan berat hati.. hari menjelang malam putra kami panas tinggi hingga di berikan obat penurun panas dan kami mengompresnya dengan air hangat kuku. Hari terus berlanjut hingga hari sabtu pukul 11.00 wib Putra kami mengalami kejang karena panas tubuhnya tidak kunjung turun, pada saat itu putra kami memegang telunjuk kami terasa tangannya meremas-remas secara konstan berulang-ulang dan matanya keatas. ku panggil perawat dan di informasikan putra kami kejang .... kami tunggu putra kam untuk segera siuman ... hingga jam 11.45 wib putra kami di pindah ke ruang ICU anak ... putra kami belum sadar juga... hingga kami ... bergumam dalam hati " Ya ALLAH Jika ini yang terbaik untuk Putraku jangan berikan kesakitan ini untuk putraku dan kami ikhlaskan pergi untuk menghadapmu"... waktu terus berjalan putraku belum sadar juga ... hingga pada pukul 6.30 wib menjelang isa terjadilah saat-saat yang tidak akan kami lupakan ... putra kami terjadi gagal jantung yang di akibatkan oksigen tidak ada yang masuk ke jantung... segala upaya di lakukan oleh para medik .. dengan kawatir kami menunggu hasilnya hingga 2 jam berlangsung .. dan dinyatakan bahwa putra kami telah tiada... menjeritlah hati kami terutama ibu dari putra kami...kami orang tua selaku bapaknya dengan tubuh lunglai dan gontai sehingga lemas tubuh kami.. melihat yang terjadi dengan tubuh putra kami yang ke tiga terbujur kami peluk dan cium bertubi-tubi...hingga kami bersiap untuk mengadakan pemakaman.. putra kami di bawa pulang sekitar pukul 22.20 wib di mandikan dan di kasih kafan hingga di sholatkan di mesjid AL-BAROKAH di belakang rumah kami. Kami berjalan pergi ke tempat pemakaman dan di kuburkan pukul 11.30 wib.
" Selamat jalan Anaku ... berbahagia di taman surga.... Ya Allah terima Putra kami di sisimu dengan sebaik-baiknya.....MUHAMMAD ZAIDAN FATURAHMAN LAHIR CIANJUR 24-04-2014 WAFAT 30-08-2014 usia 4 bulan 6 hari... INNALILAHI WAINAILAIHI ROJIUN."
" Maafkan Orangtua mu ini tidak bisa berbuat banyak untuk menyelamatkan mu dari sakit yang kau derita..."
Itulah sepenggal kisah yang ada pada perjalanan hidup kami jangan terulang oleh para orangtua bahwa kalau bayinya sakit langsung ke dokter dan diperiksa sera menyeluruh hingga tidak ada kata terlambat
Pneumonia pengertiannya kurang lebih Radang Paru-paru yang di sebabkan oleh Infeksi. Beberapa Penyebab diantara Tiga penyebab umum pneumonia adalah bakteri, virus dan jamur.
Pneumonia juga dapat disebabkan oleh menghirup cairan atau bahan
kimia. Pnemonia aspirasi (atau inhalasi) adalah pembengkakan dan iritasi
paru-paru yang disebabkan oleh asap dari bahan kimia seperti semprotan
serangga, pembersih kolam renang, bensin, atau zat lain.
Dalam semua kasus, kantung udara paru-paru berisi nanah,
dahak/lendir, dan cairan lain dan tidak dapat berfungsi dengan baik.
Oksigen tidak dapat sepenuhnya mencapai darah dan sel-sel tubuh. Gejala
pneumonia antara lain adalah demam, menggigil, kekakuan otot, nyeri
dada, batuk, sesak napas, denyut jantung cepat dan kesulitan bernafas.
Orang yang paling berisiko pneumonia adalah lansia lebih dari 65 tahun atau bayi di bawah 2 tahun.
Terjadinya pnemonia bergantung pada banyaknya kuman, tingkat
kemudahan dan luasnya daerah paru yang terkena serta daya tahan tubuh.
Adapun yang merupakan faktor predisposisi antara lain kebiasaan merokok,
pasca infeksi virus, penyakit jantung kronik, diabetes mellitus,
keadaan imunodefisiensi, kelainan atau kelemahan struktur organ dada
serta penurunan kesadaran.
Penyebab
Pnemonia disebabkan oleh berbagai mikroorganisme, penyebab
terseringnya adalah bakteri (S.pneumonia, H.influenza, S.aureus,
P.aeruginosa, M.tuberculosis, M.kansasii, dsb), namun dapat juga
disebabkan oleh jamur (P.carinii, C.neoformans, H.capsulatum, C.immitis,
A.fumigatus,dsb), protozoa (toksoplasma) serta virus (CMV, herpes
simpleks).
Kuman penyebab biasanya berbeda di antara satu daerah dengan daerah
lainnya, juga berkaitan dengan interaksi faktor-faktor terjadinya
infeksi, cara terjadinya infeksi serta perubahan keadaan pasien seperti
gangguan sistem imun, adanya penyakit kronik, polusi lingkungan dan juga
penggunaan antibiotik yang tidak tepat.
Gejala dan Tanda
Gejala klinis yang dapat ditemukan dapat ringan, fulminan (berat),
bahkan fatal. Adanya demam, batuk nonproduktif (tidak berdahak) ataupun
produktif (berdahak) dengan sputum purulen (kekuningan), nyeri dada
pleuritik (dipengaruhi oleh pernapasan), menggigil, rigor, serta nafas
yang pendek adalah gambaran yang sering ditemukan. Selain itu dapat juga
ditemukan pasien dengan keluhan nyeri kepala, mual, muntah, diare,
mialgia (nyeri otot), arthralgia (nyeri sendi) serta fatigue
(kecapaian).
Tanda-tanda yang sering timbul adalah takipneu (frekuensi bernafas >20x/menit), takikardi (denyut nadi >100x/menit).
Pemeriksaan Tambahan
Pada pemeriksaan laboratorium rutin, umumnya ditemukan leukositosis
(peningkatan jumlah leukosit dalam darah) pada infeksi bakteri. Leukosit
(sel darah putih) normal atau rendah dapat disebabkan oleh infeksi
virus atau mikoplasma, atau dapat juga terjadi pada infeksi yang berat
sehingga tidak terjadi respon leukosit, atau pada orang tua, lemah atau
dengan kegagalan sistem imun.
Pemeriksaan lain yang dilakukan adalah pemeriksaan biakan bakteri
atau agen penyebab lainnya. Bahannya bisa berasal dari dahak, darah,
atau jaringan paru. Selain itu juga dilakukan kultur kuman yang
bermanfaat untuk pra terapi dan evaluasi terapi selanjutnya.
Tata Laksana
Terapi yang diberikan pada pasien pnemonia adalah terapi kausal
(penyebab) terhadap kuman penyebab sebagai terapi utama, serta terapi
suportif umum. Terapi kausal misalnya antibiotik secara empiris seperti
ampislin-sulbaktam, amoksisilin/asam klavulanat, sefalosporin generasi
II pada pnemonia komunitas, sefalosporin generasi III atau
antipseudomonas pada pnemonia nosokomial, antijamur golongan azol pada
pnemonia karena jamur, kotrimoksazol atau dapson pada pnemonia karena
P.carinii, serta makrolid, doksisiklin atau fluorokuinolon pada pnemonia
atipik.
Adapun terapi suportif yang diberikan disesuaikan dengan keadaan
pasien, misalnya pemberian terapi O2 (oksigen), terapi inhalasi pada
dahak yang kental, fisioterapi dada untuk pengeluaran dahak, pengaturan
cairan, dan terapi lain yang dibutuhkan.
Sumber : www.klikdokter.com