Penulis konten atau yang biasa disebut content writer kerap dibutuhkan perusahaan dalam merepresentasikan ide. Tujuannya untuk diaplikasikan ke bidang pemasaran.
Karena namanya saja penulis konten, produk yang dihasilkan hampir semua tentu berupa teks atau tulisan. Masalahnya, tidak semua orang bisa menulis dengan baik. Akibatnya, banyak tulisan yang dihasilkan gagal meng-engage pembacanya.
Problem lainnya – atau lebih tepat disebut fakta lainnya – adalah menurut Wikipedia, 65% masyarakat merupakan visual learners. Artinya, publik lebih cepat menangkap dan mempelajari hal dalam bentuk gambar, baik foto, video, maupun grafik. Fenomena lainnya, terdapat beberapa golongan yang tidak hobi membaca, apalagi jika terdapat kalimat panjang.
Hal ini lalu menimbulkan pertanyaan, masih pentingkah job desk penulis konten untuk sebuah perusahaan?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, ada baiknya kita melihat konten-konten seperti apa yang bisa menarik minat audience. Menurut Ragan, konten dapat diadopsi menjadi beberapa bentuk lain yang lebih menarik minat masyarakat, antara lain:
Tidak terlalu sulit. Hanya saja, jika sebelumnya ide tersebut dituliskan, kini dibuat dalam bentuk video. Ide tersebut bisa berupa pemecahan masalah yang dihadapi pelanggan, solusi masalah sosial, hal gila yang dilakukan karyawan di sela-sela waktu luang mereka, dan lain sebagainya. Buatlah semua itu dalam bentuk yang unik dan berbeda dari kompetitor.
Tentu saja Anda harus bisa menyajikan video menarik dalam durasi yang singkat. Misalnya, Anda bisa mengadopsi fenomena unik yang terjadi dalam lingkup masyarakat kemudian memarodikannya.
Untuk menampilkan ide ini, Anda hanya membutuhkan waktu kurang dari 15 menit untuk merekamnya.
Seorang penulis konten bukannya tidak dibutuhkan lagi, karena masih banyak hal yang perlu dirunut dengan menggunakan tulisan. Hanya saja, tulisan-tulisan tersebut perlu dilengkapi dengan konten kreatif yang mampu mendukung pesan yang ingin disampaikan.
Sumber:http://www.marketing.co.id/penulis-konten-pentingkah/
Karena namanya saja penulis konten, produk yang dihasilkan hampir semua tentu berupa teks atau tulisan. Masalahnya, tidak semua orang bisa menulis dengan baik. Akibatnya, banyak tulisan yang dihasilkan gagal meng-engage pembacanya.
Problem lainnya – atau lebih tepat disebut fakta lainnya – adalah menurut Wikipedia, 65% masyarakat merupakan visual learners. Artinya, publik lebih cepat menangkap dan mempelajari hal dalam bentuk gambar, baik foto, video, maupun grafik. Fenomena lainnya, terdapat beberapa golongan yang tidak hobi membaca, apalagi jika terdapat kalimat panjang.
Hal ini lalu menimbulkan pertanyaan, masih pentingkah job desk penulis konten untuk sebuah perusahaan?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, ada baiknya kita melihat konten-konten seperti apa yang bisa menarik minat audience. Menurut Ragan, konten dapat diadopsi menjadi beberapa bentuk lain yang lebih menarik minat masyarakat, antara lain:
- Video Panjang
Tidak terlalu sulit. Hanya saja, jika sebelumnya ide tersebut dituliskan, kini dibuat dalam bentuk video. Ide tersebut bisa berupa pemecahan masalah yang dihadapi pelanggan, solusi masalah sosial, hal gila yang dilakukan karyawan di sela-sela waktu luang mereka, dan lain sebagainya. Buatlah semua itu dalam bentuk yang unik dan berbeda dari kompetitor.
- Video Pendek
Tentu saja Anda harus bisa menyajikan video menarik dalam durasi yang singkat. Misalnya, Anda bisa mengadopsi fenomena unik yang terjadi dalam lingkup masyarakat kemudian memarodikannya.
- Foto
- Podcast
Untuk menampilkan ide ini, Anda hanya membutuhkan waktu kurang dari 15 menit untuk merekamnya.
Seorang penulis konten bukannya tidak dibutuhkan lagi, karena masih banyak hal yang perlu dirunut dengan menggunakan tulisan. Hanya saja, tulisan-tulisan tersebut perlu dilengkapi dengan konten kreatif yang mampu mendukung pesan yang ingin disampaikan.
Sumber:http://www.marketing.co.id/penulis-konten-pentingkah/
0 comments: